JAWA TIMUR

Biara Ursulin "Bintang Kejora" - Pacet, Mojokerto

Pada tahun 1928, Pemimpin biara Darmo waktu itu Sr. Hedwig Schultes,  ditemani oleh beberapa suster mencari tempat istirahat yang sejuk dan Tuhan menghantar mereka ke Pacet, suatu desa di lereng gunung Welirang. Setelah meninjau keadaan berulang kali, akhirnya  tgl 25 September 1928 para suster membeli sebidang tanah yang luas di Pacet. Sesuai aturan Uni Roma, mereka membuat rencana dan anggaran pembangunan Rumah Retret  untuk diajukan ke Roma. Syukurlah permohonan pembangunan dikabulkan  dan surat ijin diterima tgl. 21 Desember 1928. Dengan penuh sukacita para suster mulai mempersiapkan pembangunan di Pacet sehingga bulan Maret 1929, dimulailah pembangunan Rumah Retret dibawah perlindungan St. Yusuf dan St.  Maria. Semua berjalan dengan lancer sehingga pada tgl. 20 April 1930, Monseigneur de Backere berkenan memberkati Rumah ini.

Indahnya pemandangan alam di Pacet sungguh menghantar orang kepada Sang Pencipta. Matahari terbit dan terbenam, bulan dan bintang nampak terang di langit luas, maka rumah ini dibaktikan kepada Bunda Maria dengan nama ‘STELLA MATUTINA’ artinya BINTANG KEJORA. Rumah ini menjadi tempat istirahat yang sangat nyaman dan juga menjadi tempat retret yang disukai para suster. Dengan berkembangnya karya para suster, rumah retret ini juga dipakai oleh para Romo, murid dan guru.

Tahun 1939 pecahlah Perang Dunia kedua dan Indonesia terlibat dalam perang ini.  Pada permulaan Perang, Stella Matutina dipakai untuk anak piatu dari Kepanjen, namun karena banyaknya kesulitan, maka tidak lama kemudian, anak-anak dikembalikan ke Kepanjen.

Selama perang berlangsung, Stella Matutina dipakai sebagai Kamp  untuk orang Belanda.  “Stella Matutina juga pernah dipakai untuk “Sekolah Pendidikan Kepolisian Karesidenan Surabaya”. Dalam Perang Kemerdekaan  tahun 1947, tentara kolonial Belanda menyerang “Stella Matutina” dan semua orang lari dari tempat ini. Dalam tahun 1948, “Stella Matutina” diserbu oleh rakyat dan  dirusak total.

 Setelah kemerdekaan Indonesia, para suster berusaha untuk memiliki  kembali “Stella Matutina”. Baru pada tahun 1964 seluruh tanah dan bangunan “Stella Matutina” dikembalikan kepada suster-suster ursulin. Maka tahun berikutnya, tahun 1965 perlahan-lahan “Stella Matutina” direncanakan  dibangun kembali. Pimpinan Biara Darmo - Surabaya waktu itu adalah Sr. Liboria Kistner OSU, didampingi oleh sr. Emerentiana Schwartz dan Sr. Romana Haberhasusen.  Ketika Pembangunan mulai dilaksanakan, datanglah wakil masyarakat Pacet kepada Sr. Liboria dan mohon supaya suster-suster mendirikan SMP di Pacet karena anak-anak yang lulus Sekolah Rakyat di Pacet tak ada kesempatan melanjutkan sekolah di Pacet.

 Puji Tuhan, harapan masyarakat Pacet dapat dipenuhi, tgl.  1 Pebruari  1967 SMP “St. Yusup” dibuka dengan jumlah murid 6 (enam) anak. Pembangunan SMP belum selesai, anak-anak duduk diruang tamu .

Sr. Petra diutus ke Pacet seorang diri. Berbulan-bulan lamanya ia sendirian di Pacet mengawasi pembangunan, sampai Sr.Consolata datang menemaninya.  Dengan demikian Sr. Consolata adalah Kepala Sekolah pertama dari SMP St. Yusup.  Bapak Harijanto menjadi Wakil Kepala Sekolah.

Walaupun gedung SMP belum seluruhnya selesai dibangun, tgl.  7 Pebruari 1968, secara resmi gedung SMP St. Yusup diberkati oleh Monseigneur Klooster SJ.

Demikianlah Karya Allah di Pacet makin berkembang lewat SMP St. Yusup dan Rumah Retret yang sekarang dikenal sebagai BINTANG KEJORA. 


Biara Ursulin “Bintang Kejora” Pacet
Jl. Route Gerilya No. 257 PACET -MOJOKERTO 61374
Tel. 0321-690308 Fax. 0321-690928
SMP 0321-690209
Email:  cretnol@gmail.com