JAKARTA/BEKASI/TANGERANG

Biara Ursulin "Vincentius Puteri" - Jakarta

Komunitas: Otista-Jakarta
Tanggal Berdiri: 24 Oktober 1938

Suster Perintis:
Suster Adrienne OSU, Suster Ludgarde, OSU,  dkk.

SEJARAH
Biara Ursulin Jl. Otista no : 76 Jakarta terbentuk karena para suster mengemban tugas pelayanan bagi anak-anak Panti Asuhan Vincentius Putri, yang  merupakan pemekaran dari Panti Asuhan  Vincentius , Jl Kramat Raya no 134.

Nama para suster Komunitas Pertama  tahun 1938  adalah
1. Mere Adrienne Baeten, OSU ( Pemimpin Komunitas)
2. Mere Alberta, OSU
3. Mere Lutgarde, OSU
4. Mere Martina Verbeek, OSU
5. Mere Stephanie, OSU
6. Mere Theodora de Vrind, OSU
7. Mere Julie van de Aart, OSU
8. Mere Pancatria, OSU
9. Mere Clementine, OSU
10. Sr. Henriette, OSU
11. Sr. Elisabeth van de Heyden, OSU
12. Sr. Barbara Goes, OSU
13. Sr. Jeanne Bardoel, OSU

Pada tanggal 9 Februari 1938 diadakan acara peletakkan batu pertama oleh Mgr. Willekens.

Mgr Wilekens juga berinisiatif melengkapi Panti Asuhan dengan Kapel untuk para suster,  para pengasuh dan anak-anak, serta didirikan  paviliun ( pastoran ) bagi Pastor direktur Panti Asuhan. Pembangunan pun dimulai. Pengerjaannnya oleh kontraktor Hollandsche Beton Maatschppij.

Pada tgl 20 Oktober 1938 bangunan Panti Asuhan dan Kapel sudah ditempati dan digunakan oleh 13 suster Ursulin bersama 300 anak  Panti Asuhan kendati belum diberkati dan diresmikan.

Tanggal 24 Oktober 1938 komplek Panti Asuhan diresmikan oleh Mgr Willkens, sebagai pelindung kapel Panti Asuhan Vincentius Putri  dipilih nama St. Antonius Padua.

Saat itu umat stasi berjumlah 346 jiwa, didominasi oleh orang Belanda 310 jiwa. Umat ikut menyumbang pembangunan kapel dan mereka berhak menggunakan kapel yang berdiri di kompleks Panti Asuhan Vincentius Putri. Biaya pemeliharaan gereja  ditanggung para suster Ursulin dan umat. Kehidupan Pastor direktur menjadi tanggungan Ursulin. Apabila umat membutuhkan Pastor lagi, maka mereka menanggung biaya hidup Pastor tersebut.

Pada tgl 24 Januari 1939, Pastor Fr. Van Meer, OFM (1939-1942) menggantikan Pastor van der Veldt membaptis bayi bernama Hugo, anak pasangan Antonie Otto Clemens dan Margareta Catharina Cogijin. Inilah umat pertama yang namanya dicatat dalam buku baptis gereja St. Antonius Padua. 

Pada tahun 1942, Masa penggembalaan imam Fransiskan berakhir, diganti oleh imam Jesuit: Pastor Josephus Wubbe, SJ (1942-1943). Jesuit diberi tugas untuk menyiapkan paroki baru. Pastor Josephus belum genap setahun bertugas, Jepang menangkap dan menginternirnya di kamp Adek      (Penjara Cipinang). Kemudian diasingkan ke Cimahi, Jawa Barat, hingga wafat pada tgl 1 Agustus 1945.

Jepang menduduki Panti Asuhan dan seluruh kompleks, serta memerintahkan  pengosongan kompleks 2x24 jam pada tgl 26 Desember 1942. Kompleks Panti Asuhan digunakan untuk para tawanan perang di Jakarta, dan disulap menjadi rumah sakit oleh tentara Jepang.

Para suster dan anak panti diungsikan sementara ke Panti Asuhan Vincentius Putra di Kramat Jakarta Pusat.

Tgl 16 April  1946, seluruh kompleks diserahkan kembali untuk difungsikan sebagai susteran dan Panti Asuhan, gereja dan sekolah. Pada saat itu  dua pastor bertugas di Bidaracina : Pastor Simon Jorna, SJ ( 1946) dan Pastor Marinus Kuster, SJ ( 1946-1947) setelah dibebaskan dari interniran Jepang.

Pada masa  ini, pastor Kuster diizinkan oleh pihak panti Asuhan St. Vincentius untuk membangun gedung sekolah dengan memanfaatkan garasi mobil Jepang di tanah kompleks panti Asuhan, maka pada th 1946,  dibangunlah  Sekolah St. Antonius.

Tahun  1954,  Sebagai peningkatan status dari stasi menjadi paroki, ada kesepakatan untuk memperbaharui Perjanjian antara pastor dan suster, Tanah Pastoran  maupun gereja tetap milik Panti Asuhan St. Vincentius, sedangkan Paroki Bidaracina diberi hak pakai.

Tahun 1959, Perjanjian antara Paroki Bidaracina  dan Panti Asuhan St. Vincentius diperbarui lagi, terutama tentang pengeluaran untuk kepentingan gereja. Paroki harus menanggung 2/3 biaya rutin pengeluaran.

Tahun 1971, Mgr Leo Sukoto,  menerima Kongregasi SCJ berkarya di Keuskupan Agung Djakarta. Dehonian pertama yang datang ialah pastor Gerardus Antonius Elling, SCJ. Dibantu oleh Pastor Marc Fortner, SCJ, menggembalakan  3.989 umat.

Tahun 1975, dua tahun masa penggembalaan SCJ ditandai dengan pembaharuan perjanjian antara paroki Bidaracina dan Panti Asuhan St. Vincentius. yang isinya tentang biaya rutin perawatan pastoran dan gereja menjadi tanggungan paroki Bidaracina sepenuhnya. 

Gedung pastoran dan Sekolah St. Antonius yang sudah dibangun seizin pihak Panti Asuhan menjadi milik Paroki, dapat digunakan sesuai izin yang diberikan. Jika suatu saat paroki Bidaracina berpindah tempat, gedung pastoran dan sekolah akan menjadi milik panti Asuhan. Perubahan dan tambahan-tambahan gedung dan sekolah tersebut harus seizin dari  pihak panti Asuhan Vincentius Putri .

Tgl 24 Oktober 2013: Perayaan 75 tahun : Biara, Panti Asuhan, TK, SD St. Vincentius dan Paroki St. Antonius Padua. Biara Otista, Panti Asuhan Vincentius Putri, TK dan SD St. Vincentius merayakan HUT yang ke 75, bekerjasama dengan Paroki St. Antonius Padua yang juga merayakan 75 tahun, Panitia perayaan dari kompleks St. Vincentius dan Dewan paroki St. Antonius padua. Tema perayaan: Menimba, Mencecap, dan Mengaktualisasikan Spiritualitas Komunitas Persaudaraan. 

Tahun 2017  komunitas Nanga Pinoh menjadi bagian /Cabang dari Biara Ursulin Otista, didemikian juga   SMA St. Maria Nanga Pinoh dan asrama  menjadi bagian dari  Yayasan Adi Bhakti  (2018).

Yayasan St. Maria telah  dibubarkan oleh pengurus Yayasan pada  Tgl 13 Desember 2017 di  Jl Otto Iskandar Dinata no 76 – Jakarta Timur

Dengan  bergabungnya Komunitas Nanga Pinoh ke Komunitas Otista dan SMA St. Maria Nanga Pinoh ke Yayasan Adi Bhakti, maka kerasulan  komunitas Otista  diperluas menjangkau sampai ke Nanga Pinoh - Keuskupan Sintang  Kalimantan Barat.

Tgl 24 Oktober 2018, Komunitas Otista merayakan 80 tahun berdirinya Biara Otista, Panti Asuhan Vincentius Putri, TK dan SD St. Vincentius

Tema yang dipilih  : 80 Tahun bersama  Komunitas St. Vincentius melayani dalam kasih                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  Perayaan  di usia ke 80  dimeriahkan dengan aneka kegiatan antara lain baksos,  Festival Budaya -  Car Free day- oleh komunitas St. Vincentius ( Biara, Panti Asuhan Vincentius Putri, dan seluruh warga Kampus St Vincentius- siswa, guru, karyawan dan orang tua siswa  stard dari  Kampus St. Theresia menuju Bundaran HI, Pergi Pulang, sudah  terlaksana  pada  tgl 13 Mei 2018, serta akan diakhiri dengan Misa Syukur yang akan diselenggarakan pada  tgl 24 Oktober 2018.


Biara Ursulin “Vincentius Puteri”
Jl. Otto Iskandardinata no. 76
JAKARTA 13010
Tel 021-8192817 / 8560354
Fax 021-8577742 dan 021 8560354
TK 021-8577734  SD 021-8577735
SMP 021-8577741
Email: Sr Cecile Marijanti:  marijanti18@gmail.com